Banyak orangtua yang kurang mengerti bagaimana membesarkan anak-anak dalam kasih dan didikan yang bijaksana. Di masa kecil dulu, saya sering menyaksikan ayah salah satu teman saya yang begitu kejam dan kasar terhadap anak-anaknya sendiri.
Beberapa kali anak perempuannya yang berkulit putih (bukan bule) datang ke sekolah dengan mata lebam, atau kaki yang merah dan bengkak akibat pukulan benda keras.
Kekejaman paling sadis yang dilakukan oleh sang ayah adalah menyiram tubuh anak perempuannya tersebut dengan minyak tanah, lalu menyulut daun kelapa untuk membakarnya.
Untunglah, api baru sempat “menjilat” kaki anak itu ketika ibunya menarik anaknya menjauh. Alasan sang ayah melakukan tindakan itu adalah karena anak perempuannya itu ketahuan mencuri.
Masih banyak kasus kekejaman terhadap anak yang saya ingat. Ada yang dipukuli orangtuanya hingga terkencing-kencing, ada yang dihantam dengan buluh hingga buluh itu pecah, dan banyak yang dimaki-maki dengan kata-kata yang kasar.
Ketika anak-anak menginjak masa remaja dan mulai jatuh cinta, orangtua mengawasi secara ekstra ketat, bahkan ada yang memaki-maki dan memukul anaknya.
Yang saya amati dari semua perlakuan di atas adalah tidak adanya kesadaran dari orangtua bahwa anak adalah pribadi yang punya perasaan, perlu dihargai dan diperlakukan secara bijaksana.
Semua bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak akan membawa dampak negatif dalam pertumbuhan jiwa mereka. Mereka bisa menjadi anak-anak yang menyimpan kepahitan, minder, tidak mau bergaul, bahkan kehilangan figur yang benar terhadap Bapa sorgawi karena perlakuan ayah yang kasar.
Sebagai orangtua, marilah kita membesarkan anak-anak kita dengan kasih dan bijaksana. Bukankah Tuhan mengingatkan melalui firman-Nya agar kita jangan membangkitkan amarah dalam hati anak-anak kita?
Juga janganlah sakiti hati anak-anak anda. Sering kali orangtua merasa berhak melakukan apa saja terhadap anak. Memukul anak tidak pada tempatnya merupakan penganiayaan fisik, sedangkan memaki, membentak, dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap anak merupakan penganiayaan mental terhadap anak.
Jika anak-anak kita melakukan kesalahan, tegur dan nasihatilah dengan kasih. Perlakuan keras akan membawa dampak yang tidak baik terhadap perkembangan jiwa anak.
Mintalah hikmat dari Tuhan dalam mendidik anak-anak. Biarkan Tuhan memenuhi hati kita dengan kasih dan kesabaran dalam membesarkan anak-anak titipan Tuhan tersebut.
Jika selama ini anda sebagai orangtua telah menyakiti hati anak-anak anda, berbesar hatilah untuk meminta maaf kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan untuk memampukan anda memulai babak baru dalam mendidik anak dan menjadi orangtua yang baik.
-----
Kata-kata bijak:
Jika anak hidup dengan kekerasan, ia akan belajar untuk melawan.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 18 September 2010
Judul asli: Jangan Sakiti Mereka
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========