Banyak orangtua takut menjadi tua. Takut ditinggal hidup sendiri di panti wreda, yang sekalipun mewah tetapi jauh dari anak cucu. Bagai burung tua yang menunggu mati di "sarang yang kosong" setelah anak-anak dewasa dan mandiri.
Namun sebenarnya orangtua tak perlu mengalami hal itu, jika sejak dini mereka membangun relasi keluarga berdasarkan ketaatan pada firman Tuhan. Yakni, agar anak taat dan hormat pada orangtua. Di lain pihak, orangtua diminta agar tidak membuat anak-anaknya marah (Efesus 6:1-4).
Bagaimana orangtua dapat membuat anaknya marah? Jika orangtua tak punya waktu untuk membangun komunikasi dan memberi perhatian yang cukup untuk anak, dengan alasan harus bekerja keras demi masa depan anak. Sikap ini justru 'secara langsung' menunjukkan sikap egois orangtua.
Jika orangtua rindu anak-anak tetap hormat, peduli, dan mengasihi, maka sejak dini orangtua harus membangun kasih dan kepedulian. Bukan dengan kasih materialistis yang membanjiri anak-anak dengan materi tanpa kehadiran orangtua.
Jika hubungan seperti ini ada dalam keluarga, yakinlah bahwa kerinduan anak ialah selalu ingin membuat orangtua bangga. Bangunlah relasi keluarga yang sehat sebelum terlambat. —SST
Setiap anak hanya akan membuahkan apa yang ditanamkan orangtuanya ketika ia kecil.
* * *
Sumber: e-RH, 3/9/2011
(dipersingkat)
==========